Aku lupa sejak kapan kenal dia.
Sudah lama rasanya.
Dulu dia teman yang menyenangkan.
Membantuku menghapal ujian.
Selesaikan pekerjaan rumah.
Dia bukan teman sekolahku.
Nonton film semalaman?
Bersamanya pasti menyenangkan.
Sepertiku, dia juga suka nonton bola.
Novel baru, jangan ditanya.
Kami pasti membaca bersama.
Dia bukan tetanggaku.
Kalau dia sedang murung,
kami berdua hanya diam.
Aku asyik dengan khayalku.
Tapi lama-lama aku turut murung.
Saking gembiranya,
kami pernah bermain 3 hari tanpa henti.
Aku lelah, kataku.
Ayo main lagi, katanya.
Pulang dan datanglah besok, saranku.
Tak mau, jawabnya.
Kalau sedang benar-benar lelah,
sebelum dia datang aku pura-pura pejamkan mata.
Bukan karena aku membencinya.
Aku hanya lelah dan tak mau melihatnya sedih.
Sekarang, saat aku menulis puisi ini,
dia sedang duduk tenang di sebelahku.
Titip salam untuk kalian.
Kenalkan, dia teman lamaku. Insomnia.
(Pondok Gede, 29 Januari 2012, 00:56)
Kenalkan, dia teman lamaku. Insomnia.
(Pondok Gede, 29 Januari 2012, 00:56)
No comments:
Post a Comment