Thursday, March 8, 2012

[Cooking] #1 Sayur Asam

Supaya tekad belajar masak tidak di bibir saja, hari ini saya langsung praktik! "Kursus" perdana ini agak dadakan dan bikin deg-degan.

Tadinya, saya berencana mulai belajar memasak weekend ini. Tapi ternyata 'kursus'-nya mendadak maju hari ini. Tadi siang, tiba-tiba ponsel saya bunyi. Pas saya lihat, nama Mama yang keluar di layar hp. Karena Mama malas ke atas dan saya di kamar sering pakai headset, kami kerap berkomunikasi lewat hp. Walaupun kami serumah dan cuma beda ruangan :p

"Mau belajar bikin sayur asam nggak? Sini turun," kata Mama. Saya yang baru asik hahihi chit-chat di Whatsapp sama geng Ijo Tua (Ai, Manyo, Melina, dan Neng Lia), langsung kegirangan bilang mau. Tidak lupa saya bawa kamera untuk mengabadikan pamer pengalaman pertama ini. Mama sempat bingung lihat saya sibuk foto-foto. "Mau ngapain difoto segala?" "Buat dipajang di blog," kata saya. "Ih, malu. Masa nggak bisa masak dikasih tahu ke orang-orang. Nanti ada cowok yang batal naksir emy loh, gara-gara baca cerita di blog," jawab Mama khawatir -___-

***

Mari abaikan kekhawatiran lebay si Mama dan kita mulai masak. Seperti yang Mama bilang di hp, siang ini kami masak sayur asam. Mama bilang, sisa bahan sayur asam yang Unina beli kemarin masih ada. Sayang kalau tidak diolah. "Tapi jagungnya cuma sepotong nih, nggak usah beli lagi ya. Yang penting emy belajar dulu." Oke deh Mama, ogut nurut aja!

Lalu Mama nawarin saya bikin sambal terasi (temannya sayur asam) atau sambal tomat goreng (sambal wajib keluarga kami). Saya pilih yang nomor dua karena itu yang biasanya tersaji setiap hari. Kami memutuskan hanya menambah lauk tahu goreng karena Mama sudah masak lauk ikan bilih dan jengkol goreng kesukaan Papa.

Bahan-bahan dan bumbu sayur asam.

Sebelum dimulai, Mama bilang cara masak tiap orang itu beda-beda, termasuk masak sayur asam. "Nanti kalau sudah masak beberapa kali, emy bisa main feeling dan kreasi sendiri sesuai selera." Tapi karena masih blank, saya butuh petunjuk baku ala Mama. Jawaban model "Terserah, dikira-kira aja sesuai selera," adalah Big No No buat saya yang clueless.

Mama jelasin bahan-bahan yang tersedia. Ada melinjo dan daunnya, labu siam, pepaya muda, jagung, dan kacang panjang. Bumbu yang diulek terdiri dari: 1 cabai merah (Bijinya dibuang, takut pedas. Karena buat Umar juga), 7 siung bawang merah, garam satu sendok makan. Bumbu yang dicelup: 2 lembar daun salam kering, satu ruas jari lengkuas (saya baru tahu lengkuas seperti apa), dan 3 buah asam. Lengkuas dikeprek. Asam juga, tapi dikit aja. Yang penting, aroma dan rasanya keluar.

Setelah mencuci semua bahan-bahan itu, langkah pertama yang saya lakuin adalah memotong-motong sayur-sayuran itu. Kacang panjang saya potek pakai tangan hingga ukurannya seragam. Daun melinjo yang kelebaran, saya potong dua. Membersihkan labu siam dan pepaya dari kulitnya dan mengiris jadi potongan lebih kecil dan seragam. Nahhh, ini adalah momen degdegan pertama. Sumpah loh, saya kaku banget pegang pisau. Hampir beberapa kali pisaunya meleset ngiris kulit jari saya. Atau beberapa kali labu atau pepaya mudanya mental. Jadilah mantra "Eh kampret" atau "Eh jatoh" saya keluar. Langsung dehhh Mama ngomel dengar saya latah. "Begitu aja kaget. Masa masih muda udah latah. Kebiasaan ah." Saya cuma nyengir dan bilang "Abisan...."

Kemudian, Mama nyuruh saya mengambil air 3/4 panci lalu memanaskannya di kompor, dengan api sedang. Sementara itu, saya menyiapkan bumbu yang diulek. Kalau ini, momen degdegan kedua. Walaupun badan gede, tapi tenaga saya untuk ngulek NOL BESAR, sodara-sodara. Cabai sama bawang aja susah benar dibikin halus. Akhirnya Mama nyontohin gaya nguleknya. Voila, berhasil juga bawang-bawang dan cabai itu terulek halus! Kesan pertama: ngulek itu capek yah :((

Setelah airnya mendidih, bumbu halusnya dicemplungin. Diikuti, sayur-sayuran yang agak keras seperti melinjo, jagung, labu siam, dan pepaya muda. Habis itu sesekali diaduk. Kalau sayur-sayur tadi sudah 3/4 matang, masukkan sayuran yang agak lunak seperti daun melinjo dan kacang panjang. Terakhir cemplungin lengkuas, asam, dan daun salam. Lalu tunggu hingga semua sayur matang. Lalu cicipi deh garamnya kurang atau tidak. Nah, tadi keasinan. Akhirnya tambah air lagi dikit. Lalu masukkan sesendok gula. Jadi deh sayur asamnya :)


Hasil karya pertamakuu! Senang dan terharu!
Lebay? Biarinnnn >.<



Sayur asam versi Mama memang agak bening, karena tidak memakai kunyit. Wanginya sih menggugah selera. Pas dicicipi kuahnya, lumayan lah. "Emang kurang manis, karena jagungnya sedikit. Lebih sedap lagi di bumbu uleknya ditambah terasi dikit," kata Mama.

Langkah selanjutnya menggoreng tahu. Kata Mama, karena tahu biasanya sudah asin, jadi tidak usah ditambah air garam lagi. Cukup potong diagonal dan dicuci bersih. Nahhh ini dia momen degdegan ketiga. Saya takut minyaknya nyiprat-nyiprat pas goreng tahu. Dan benar dong, minyaknya nyiprat dikit ke jidat saya. Sempat keluar lagi deh "Eh kampret", yang disambut dengan mata melotot Mama. Ahahaha. Saya agak rempong bolak-balikin tahu. Tapiii berhasil dengan selamat!

Terakhir, bikin sambal tomat goreng deh. Untuk harian, Mama biasanya menggunakan 15-20 batang cabai keriting, 6-8 siung bawang merah, garam kasar satu sendok makan, dan 3-4 buah tomat. "Di blender aja yah?" Saya langsung angguk-angguk. Capek bok, kalau ngulek lagi :(( Aahahaha. Setelah semua bahan dicuci bersih, cabai saya potek kecil-kecil dan bawang diiris. Kasih sedikit potongan tomat supaya ada unsur airnya. Lalu tambah juga air sekitar 5 sendok. Diblender deh sampai halus. Tapi jangan sampai halus kayak jus. Lalu, panaskan minyak cukup banyak (pokoknya sampai sambalnya tenggelam, biar matang). Masukkan hasil blender tadi, lalu masukkan tomat. Trus, sesekali diaduk-aduk deh. Ternyata yaaaaaa, goreng sambal ini lebih lama daripada masak sayur asam. Kata Mama, sambal tomat goreng yang enak emang harus digoreng agak lama, biar baunya tidak langu.

Akhirnya sambalnya matang. Saya dan Mama cobain semua masakan hasil karya saya. "Sambel emy enak," kata Mama. Pas saya cobain sendiri, eh iya takarannya pas. Tahu gorengnya juga pas. "Nanti Mama bilangin ke Papa, ini emy yang masak." Ihiy.

Saya merasa acara masak-memasak siang tadi, acara anak dan emak yang istimewa. Mama dengan sabar (padahal biasanya ngomel-ngomel) menjawab pertanyaan-pertanyaan bodoh anaknya. Dia juga mencontohkan cuma sedikiiiiitttttt, lalu memaksa saya menyelesaikan semuanya. Dia pengin saya benar-benar mencoba sendiri. Oiya, Mama mengajarkan saya untuk mencicil mencuci peralatan yang sudah dipakai. Jadi tidak menumpuk setelah memasak.


Overall, walaupun degdegan dan hasilnya mungkin tidak terlalu istimewa, karya perdana saya ini cukup bikin saya happy dan pengin coba masak lagi!

12 comments:

  1. Selamaaaaat... sepertinya enak loooh.. Mamanya Emy sabar banget ngajarin anaknya..

    Abis ini mau belajar masak apalagi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih Beee :((
      sumpah, walaupun cuma begitu hasilnya, aku happy banget. karena, goreng tahu pun aku baru kali ini :( ahhahaha parah yakkk. tapi puas bisa jajal sendiri!

      besok mo coba sop2an. nanti mo bikin blog sendiri soal belajar masak ah. abisan malu kalau ditaro di sini =)) masak gampang aja happy-nya setengah mampus.

      Delete
  2. horee berhasil berhasil hore! :))

    keliatannya enaakk.. *ngeces*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Jenggggggggggg. aku senenggg banget. ternyata masak itu menyenangkan ya.

      Ya, rasanya lumayan enak kok. walaupun agak kurang "menggigit". Next, time kalau pake feeling pasti lebih mantab.

      dan tadi malem aku ke bawah, sayur asam dan tahu gorengnya abis. seneng deh :D

      Delete
  3. laperrrrrrr... aku sukanya kalo sayur asem ditambah kacang tanah jg.. jd kriuk2 gitu.. *heleh kriuk2*

    lanjutkan! :D :D ditunggu masakan selanjutnya.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, nanti kalau udah ga kaku coba-coba, aku mau eksperimen tambah ini dan itu. sekarang ngikut cara mamaku dan bahan yg ada dulu. hihihi.

      thank you La! dirimu mah jago masak :p

      Delete
  4. Yaaay! Berhasil berhasil! *peluk erat2 emy*

    Selamat ya sweety atas masak perdananya!!!
    Aku ikutan seneeeeng!

    Sayur asam biasanya pakai bumbu sayur asem aja klo aku yg masak hihihi...Sejak ada si kecil, cuma mikirin gimana masak enak tapi praktis *bilang aja males*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya yah, katanya ada bumbu praktis sayur asam. Gpp May, yg penting masak. Nanti aku kalo pinteran dikit mungkin juga bakal pake itu :p

      Anyway, thank you darla >:D<

      Delete
  5. horeeee.... akhirnya taking that first step.
    Ayo lanjut terus

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaaaa.
      dan gw menikmati belajar masak-memasak ini.
      hihihi. semoga ga anget2 pup ayam :p

      Delete
  6. ngiler gw, myyy... selamat ya! aman dah kita nanti di ANCOL *emangnya mau bawa kompor* =)) gw juga pengen belajar masak, tapi megang ikan aja takut >_<

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gw belum masuk pelajaran ikan nih Ndie.
      sama, kyknya serem. Dan gorengnya juga nyiprat parah.
      tapi, masa sih gw kalah sama ikan???
      hah? hah? *congkak*

      Delete