Friday, March 30, 2012

Let's Get Lost (3): Singapore - Kuala Lumpur

Kereta 'mundur' Woodlands - Kulai.

Setelah berkumpul dengan Indy dan Ashry, kami memutuskan untuk ke Masjid Al Mutaqqin, di daerah Ang Mo Kio. Tujuannya, sholat dan bersih-bersih (karena Indy dan Ashry belum sempat mandi). Dulu, saya dan Indy pernah terdampar di masjid ini. Masjidnya besar, toilet dan tempat wudhunya pewe (ada tempat khusus mandi), dan ada air dingin gratis yang bisa diminum sepuasnya (teteupp nyari gratisan). Lagipula, Ang Mo Kio dan Woodlands Checkpoint Train (stasiun kereta menuju KL) berada dalam satu jalur MRT (jalur merah).

Jadi, intinya, saya di Singapura cuma numpang lewat doang. Hahaha. Indy dan Ashry lumayan masih bisa foto-foto di Merlion dan Esplanade. Tapi nggak apa lah, saya sudah sering kok ke sini. Jadi sudah nggak mupeng lagi foto-foto (congkak mode: on, padahal baru 3 kali. Buuahahahaha).


Indy di depan Al Muttaqin,
Oktober 2011. Lokasinya
nggak jauh dari stasiun
Ang Mo Kio. Tanya aja.
Gampang dicari kok.
Keputusan kami tepat sekali. Karena sesampainya di masjid, hujan turun derasss banget. Ya sudah kami ngaso sambil menunggu hujan reda. Indy dan Ashry mandi sepuasnya. Malah Indy sempat keramas. Kami bisa minum sampai kembung dan selonjoran melepas penat. Tentu, tak lupa menjamak sholat Dzuhur dan Ashar. Kekurangan masjid ini cuma dua: dilarang nge-charge hape dan tidak ada dispenser air panas untuk nyeduh mi instan. Yaiyalahhhh, lo kira ini penginapan? Sekalian aja ngarep ada kasur. Ahahahhhaa, dasar traveller kere.

Pukul 17:30 hujan reda dan kami memutuskan langsung ke Woodlands, membeli tiket kereta ke KL. Kira-kira perjalanan 40 menit. Naik MRT dulu dari Stasiun Ang Mo Kio ke Stasiun Woodlands (SGD1,9), lalu lanjut naik bis nomor 911 (SGD1,10). Sedikit ada drama, kami kelewatan satu bus stop., karena keasikan ngobrol. Ashry yang ngeliat plang "Woodlands Checkpoint Train", cuma datar bilang "Itu tempatnya". Sementara busnya sudah jalan. Ahahahaha. Untungnya dari halte berikutnya tidak terlalu jauh, jadi bisa jalan kaki.

Kami langsung ke loket dan memesan tiket kereta ke Kuala Lumpur (Malaysia). Petugasnya bilang jadwal yang tersisa hanya pukul 23:30, dan itupun sepertinya sudah habis. Tapi dia berusaha mencarikan. Setelah mengeluarkan mantra 'the cheapest", petugas loket menawarkan tiket dengan harga SGD35. Harusnya dari Singapura kami langsung ke KL. Tapi karena ada kerusakan rel, kami harus berganti moda transportasi. Pertama, naik kereta dari Woodlands ke Kulai. Dari Stasiun Kulai, kami akan diangkut dengan bis hingga Stasiun Kluang. Nah dari situlah kami lanjut ke KL dengan kereta. (Moral of the story: Kalau perginya well planned dan nggak impulsif seperti kami, bisa booking online dulu biar tidak kehabisan. Coba cek di sini. Macam-macam, ada yang modelnya tempat tidur. Ya.. ada harga, ada rupa). 

Atas: Menunggu di loket Woodlands
Bawah: Mari nge-charge!
Karena kereta dijadwalkan berangkat pukul 23:30, kami memutuskan beristirahat di ruangan dekat loket. Cukup nyaman, kami bisa numpang sholat. Kami juga dengan leluasa numpang nge-charge ponsel dan baterai kamera. Saya menyebut tempat yang ada fasilitas colokan dan air sebagai surga! *lebay. Ah iya, di loket ini kami bertemu seorang bapak paruh baya yang baikkk sekali. Dia bisa berbahasa melayu. Dia selalu menawarkan bantuan pada kami. Kami mau sholat, dibolehkan ke kamar mandi dan tempat sholat petugas. Dia menyuruh kami istirahat di ruangan yang lebih nyaman. Dia juga menunjukkan tempat makan di sekitar stasiun. "Makan pelan-pelan ya. Baik-baik jage bag," pesannya pada kami. Saya sempat curiga bapak itu ada maunya. Tapi ternyata dia memang baik sama semua orang. Saat kami tawari cheese roll pun (sebagai rasa terima kasih), dia menolak. "Ada pantangan makan karena operasi jantung," katanya. Baiklahh, thank you Uncle! God bless you!

Lihatlah, betapa ngilernya saya
sama Mi Tom Yam-nya Indy.
Sebelum berangkat kami makan malam di foodcourt seberang stasiun. Gampang kok menemukan tempat ini, benar-benar di seberang stasiun! Kami memesan di kedai yang sama, Seafood Kampung Muslim. Saya pesan Nasi Goreng Seafood (SGD3,50), Indy pesan Mi Tom Yam (SGD4,50), Ashry pesan Mi Hongkong (SGD3,50). Rasanya? Nasi goreng saya 'adem' dan pakai sayuran kaleng, tapi masih bisa dimakan. Mi Hongkong Ashry juga tidak hangat. Nah, menu pilihan Indy lah yang menurut saya enak. Mie Tomyam disuguhkan panas-panas. Rasanya pedas dan segar. Udang, bakso ikan, jamur, ayam, dan sayurannya pun fresh. Mienya mirip mi aceh. Dan yang tak kalah penting, porsinya BANYAK! Saya yang beriman pada "rumput tetangga lebih hijau" langsung nyicipin mi tomyamnya Indy. Slrup! Awalnya satu sendok, lama-lama saya merasa memiliki mangkok besar itu. Ahahahahaha. Untung Indy baik hati dan tidak sombong. Bayangkan, saking banyaknya, kami berdua tidak sanggup menghabiskan karena sudah kekenyangan. Harusnya pesan 1 porsi untuk berdua saja.

Atas: Mi Tomyam milik bersama Indy.
Bawah: Nasi Goreng  Seafood anyep (kiri), Mi Hong Kong (kanan).

Kereta berangkat pukul 24:00, terlambat 30 menit dari jadwal. Fyi, per tanggal 1 Juli 2011, rute kereta ke KL yang tadinya di Tanjung Pagar dipindah ke Woodlands. Perubahan itu justra mempermudah traveller, karena urusan imigrasi di 2 negara (Singapura dan Malaysia) selesai di satu  tempat: stasiun Woodlands. Prosesnya pun cepat (imigrasi dibuka 30 menit sebelum kereta berangkat) dan tidak resek. Padahal saya sudah bersiap mendapat perlakuan kurang menyenangkan di imigrasi Malaysia. Mengingat, banyak cerita tidak mengenakkan yang saya dengar. Tapi alhamdulillah semuanya baik-baik saja. Malahan petugas imigrasinya mengajak kami bercanda dan mengira kami masih kuliah (senangnyaaa disangka masih muda).

Ada yang lucu dari kereta ke Stasiun Kulai. Kereta kami berjalan mundur! Hihihi. Biasanya kan bangku kereta bisa diputar, tapi yang ini tidak bisa. Ya sudah nikmati saja perjalanan 'mundur' ini. Namanya juga tiket murah :p

Oiya, saat perpindahan bis di Kulai (saya lupa sampai jam berapa di Kulai), kami sebenarnya masih mengantuk dan setengah tidak sadar mau digiring kemana. Ahahaha. Kami hanya mengikuti orang-orang saja. Untungnya, bis parkir tak jauh dari tempat kereta berhenti. Saat di bis pun, kami masih tidak sadar karena mengantuk. Yang kami ingat, bisnya besar dan nyentrik (langit-langit dengan interior ngenjreng warna merah). Untungnya nyaman dan kami masih bisa tidur nyenyak. Sampai-sampai kami tidak sadar berapa lama perjalanan. Saya hanya ingat, sebelum memejamkan mata, saya sempat bertanya ke mbak-mbak yang duduk di sebelah, berapa lama perjalanan ke Kluang. "Satu jam," jawabnya. Berartiiii, mariii kita tidur lagii... Zzzzz.

Saat sampai di Kluang pun kami masih mengantuk. Akhirnya kami sok tahu masuk ke gerbong yang salah. Tiket yang kami beli kelas yang duduk di kursi, tapi kami malah masuk ke gerbang yang ada kasurnya. Indy sempat kegeeran tiket kami di-upgrade. You wish Ndy! Ahahaahha. Setelah menyelusuri gerbong sampai mentok dan sruduk orang-orang dengan ransel, kami sadar salah gerbong. Untungnya kereta belum jalan, jadi kami bisa kembali ke jalan yang benar alias di gerbong 'eksklusif' yang cuma duduk di kursi.

Gerbong kami yang sepi!
Cuma 5 orang!
Sempat baca-baca di blog orang yang cerita dia nggak bisa tidur karena gerbong berisik. ALHAMDULILLAH, gerbong kami sepiiiii. Isinya cuma 5 orang (termasuk kami bertiga). Agak bingung sih, katanya tiketnya sudah habis. Hmmm mungkin yang dimaksud, seat yang ada tempat tidurnya. Oiya, tetap loh, kami kebagian gerbong yang kursinya bertolak belakang sama arah kereta. Sekali lagi, alhamdulillah kami bisa tidur nyenyak. Tentu, sebelumnya kami mengoleskan counterpain dan menempelkan koyo. Maklum, namanya juga nenek2 jompo... *ngunyah sirih*

Kira-kira pukul 08:55 kami sampai di KL Sentral dengan selamat. Berarti total lamanya perjalanan, hampir 9 jam. Cerita jalan-jalan di KL saya lanjut besok yaaaa :) Sekarang kami menunggu bis di Terminal Puduraya, menuju Hatyai (Thailand Selatan). Doakan selamat yaaa :)


*to be continued*


P.s 1: Keterangan jam mengikuti waktu lokal. (Singapura & Malaysia = GMT +8, Thailand (GMT +7). 

P.s 2: Rincian pengeluaran hari pertama (Kamis 29 Maret 2012)
  • Tiket Promo Air Asia (Jkt - Sing) dan (KL - Jkt)    : IDR 175.000
  • Damri Kampung Rambutan - Soe Tta Airport     : IDR   25.000
  • Sarapan Bakmi Special GM                                      : IDR   23.000
  • Airport Tax                                                                      : IDR 150.000 
Total pengeluaran rupiah                                                            : IDR 373.000
  • MRT Changi - Esplanade                                           : SGD    2,20
  • MRT Esplanade - Ang Mo Kio                                  : SGD    2
  • MRT Ang Mo Kio - Woodlands                                : SGD    1,90
  • Bis ke Woodlands Checkpoint Train (No. 911)    : SGD   1,10
  • Kereta ke KL                                                                   : SGD 35
  • Nasi goreng seafood                                                    : SGD   3,50
Total pengeluaran SGD                                                          : SGD 45,70 ---> x IDR 7.320 = IDR 334.524

TOTAL PENGELUARAN HARI 1 (dalam rupiah)            : IDR 707.524


(SGD : Singapore Dollar, IDR : Indonesia Rupiah)
(1SGD = IDR7.320)


4 comments:

  1. Aku juga ngalamin kereta yang jalannya mundur gitu dari Hatyai ke KL. Pusiiingg kepalanya. Hehehe... Btw, seru banget sih. Keep updating ya:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku sih ga pusing. tapi lucu aja. ahahaha.
      iya yah seruu! kamu kan juga ngalamin sendiri :)

      Delete
  2. Wow, Emy.. your post somehow reminds me how un-adventurous my life was back then, before the marriage-motherhood period!

    Tapi aku tidak menyesalinya.. aku bertekad akan lebih adventurous, dengan jalan-jalan bersama Adya.. hehehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa! Harus berpetualangan sama Adya. Btw, i envy you! Tapi, aku tetap menikmati dan mensyukuri hidupku. Indah, alhamdulillah!

      Delete