Tuesday, April 3, 2012

Let's Get Lost (4): Pusing-pusing di Kuala Lumpur

Jumat, 30 Maret 2012

Alhamdulillah sampai!
Sesampainya di KL Sentral pukul 08:55, kami langsung mencari bilik mandi. Biar wangi dan segar. Apalagi habis keluyuran seharian dan semalaman kemarin. Informasi ini hasil browsing Indy dan Ashry. Untungya, di dekat lift tak jauh dari tempat kami turun, petunjuk ke bilik mandi tertulis jelas. Bilik mandi berada di lantai 1. Tapi sebelumnya kami harus naik lift ke lantai 2 dulu. Baru dari situ, turun ke lantai 1 dengan eskalator. Fyi, KL Sentral itu semacam terminal besar. Ada monorail, LRT (Light Rail Transit), kereta, dan bis.

Persis seperti penjelasan hasil browsing, bilik mandi berada di dekat 7Eleven. Tempatnya agak tersembunyi. Kalau sudah menemukan 7Eleven di lantai satu, lurus saja lalu belok kiri. Ikuti saja petunjuk di sana. Kalau bingung, tanya saja. Pasti ketemu! Harga sewa satu bilik mandi MYR5, termasuk kamar ganti yang bisa berfungsi sebagai loker. Sepertinya sih tidak ada batasan waktu, makanya kami mandi sepuasnya. Ada fasilitas setrika juga loh.. Biayanya MYR3. Tadinya Indy ambisius mau nyetrika baju-baju kami *jiwa babu menggebu* *kaburrrrrr*, tapi pas liat dompet akhirnya pasrah pakai baju dan jilbab lecek. Buahahahaha. Sebenarnya, kami boleh numpang nge-charge.Tapiii sayang, colokan di bilik mandi perempuan rusak semua. Harusnya kami nyelonong ke bilik pria saja yaaa... Kali colokannya bisa. *menurut nganaa???*

Kiri: Bilik mandi dan ruang ganti baju. Lumayan bersih dan nyaman.
Kanan: Fasilitas setrika dan loker yang berada di KL Sentral.

Oiya, kami re-packing ransel karena berencana ke Genting dan lanjut ke Hat Yai (Thailand Selatan). Bisa gempor kalau kami harus membawa semua isi ransel. Jadi, kami hanya mengemas keperluan sehari semalam saja. Sisanya? Kami titipkan di fasilitas loker yang ada di KL Sentral. Ide ini datang tiba-tiba saja karena kami pusing mikirin harus jalan-jalan sambil 'gendong' ransel. Mana??? Katanya backpacker sejatiii? Kok gini doang nyerah. Ahahahaha.

Harga sewa loker bervariasi, tergantung besarnya. Ada yang MYR15 per hari (pas untuk koper gede), MYR10 per hari (cukup untuk 2-3 ransel sedang), MYR5 per hari (1 ransel kecil), dan saya sempat lihat di dekat loket tiket kereta antar kota ada yang MYR2 per hari (cuma cukup untuk tas tangan atau sandang kali ya). Nah, kami memesan yang harga sewanya MYR10 per hari. Masa sewanya adalah hingga pukul 24:00. Jadi, jam berapapun kami menyewa, tetap akan berakhir pukul 24:00. Tidak dihitung pure 24 jam. Karena kami baru akan kembali ke Kuala Lumpur hari Minggu, berarti kami menyewa loker itu 3 hari. Total pengeluaran untuk loker bertiga dan tiga malam adalah MYR30 (@ MYR10). Lumayan murah lah, daripada pegel-pegel trus pingsan? *lebay*

Kehabisan Tiket Kereta Ke Hat Yai
Setelah mandi dan repacking, kami langsung ke loket kereta antar kota di lantai 2. Jeng-jeng, Mak Cik penjaga loket bilang tiket ke Hat Yai habis bis bis untuk hari ini. Tiket pulangnya juga. Oiya lupa, ini kan weekend. Pastilah ramai. Harusnya yaa... kami booking jauh-jauh hari. Tapi kan perjalanan ini memang impulsif. Jadi, perubahan rencana macam begini sangat wajar dan sudah diprediksi.

Namun kedua teman saya, terutama Indy, langsung kecewa dan cemas. "Yaahhh, gimana dong? Pokoknya kita tetap harus ke sana yaaah," ucap Indy khawatir plus muka melas. Saya, terus terang, juga kecewa dan khawatir gagal ke Hat Yai. Tapi akhirnya kami tetap optimis. Masih ada opsi naik bus atau naik van via Penang (nyontek perjalanannya Ied dan Shima). 

Sambil meeting kecil, kami numpang nge-charge di ruang tunggu loket ini. Lumayan pewe. Akhirnya perubahan rencana pun terjadi. Hari ini kami nggak jadi ke Genting, karena sudah siang dan tiket ke Hat Yai belum beres. Ke Gentingnya kami tunda hari Minggu, sepulang dari Hat Yai. Hari ini, setelah tiket Hat Yai di tangan, kami berencana jalan-jalan seputar KL Sentral saja. Tujuan utama tentu saja Twin Tower Petronas di Kuala Lumpur City Center (KLCC). Kami juga memutuskan ke terminal Puduraya untuk mencari tiket bis Hat Yai. Bismillah.

Sebelum berangkat ke Puduraya dan supaya nggak pusing mikirin tiket, kami mengisi perut ke Medan Selera (alias food court) di lantai 3. Saya dan Indy diet ngirit cuma mesan air panas (MYR0,30) buat nyeduh popmi dan susu kental yang kami bawa dari Jakarta.. Sedangkan Ashry, memesan Nasi Goreng plus Chicken Strips seharga MYR5,50. Porsinya banyak dan potongan ayamnya besar. Saya yang dalam hati ngarep Ashry butuh bantuan untuk ngabisin nasi gorengnya (idih amit-amit celamitan), girang setengah mati pas Ashry bilang sudah kenyang. Buahahahha. Akhirnya pertumpahan darah terjadi antara saya dan Indy memperebutkan Nasi Goreng. Ahahahaha nggak deng, kami malah saling menyuap mesrah. Cuih! Nggak gitu juga ahahaha. Intinya, alhamdulillah kami kenyang! Nggak lupa, minum vitamin C.

Beli Tiket Di Puduraya
Setelah kenyang dan cuci piring sendiri (boong deng), kami pun meluncur ke terminal Puduraya. Nah, proses bertanya naik apa ke Puduraya juga drama banget. Dari tiga orang yang kami tanya, jawabannya beda-beda. Ada yang bilang, bisa jalan dari KL Sentral dan cuma 7 menit. Ada yang bilang, harus naik LRT dan transit beberapa kali. Dan ada yang nyuruh naik taksi. Biar aman, akhirnya kami memutuskan naik LRT saja dan mengikuti petunjuk berhenti di Pasar Seni dan lanjut jalan kaki. Ongkos LRT ke Pasar Seni, MYR1. Pembayarannya menggunakan token yang didapat dari mesin. Caranya, mirip mesin tiket MRT. Tekan tujuan, lalu jumlah tiket, dan masukkan uang. Pertama kali, token hanya ditap atau di-scan. Pas turun dan keluar stasiun, token di-cemplungin. Jadi, tidak ada deposit seperti MRT di Singapura.

Mejeng dulu sebelum jalan ke Puduraya.

LRT ini gerbongnya pendek. Cuma 4-5 kali ya. Tapi frekuensi kedatangannya cukup sering. Baru masuk, ternyata kami sudah sampai tujuan, karena Pasar Seni adalah pemberhentian pertama dari KL Sentral. Kemudian jalan kaki menuju Puduraya, setelah bertanya pada seorang Pak Cik. Ternyata memang dekat dan tinggal jalan lurus saja. Terminal Puduraya, menurut saya cukup besar. Layaknya terminal, situasi di depan dan dalam Puduraya sangat ramai. Sebelum masuk, banyak calo yang menanyakan kami mau kemana. Sempat kami bertanya, dia bilang tiket Hat Yai habis. Hah? Masak habis semua? Tapi kami tetap optimis masuk menuju loket resmi.

Penampakan Si Tiket.
Sesampainya di loket lantai dua, blas kami bingung. Banyak benar loketnyaaa. Harus ke mana nih? Mana yang murah? Mungkin karena terlihat bingung, kami didatangi pria yang sepertinya calo. Dia bilang, harga tiket bus ke Hat Yai semuanya sama, yaitu MYR50. Tidak percaya begitu saja, kami mendatangi salah satu loket. Mak Cik penjaga loket bilang tiket bus ke Hat Yai masih ada pukul 22:00 dan harganya MYR50. Bismillah, kami akhirnya beli tiket itu. Kami dapat bus double decker alias bus tingkat merk Sri Maju. Kami pun belum ada bayangan seperti apa busnya. Oiya, semula kami ingin pesan tiket roundtrip alias pp. Tapi ternyata tidak boleh, kami harus memesan tiket pulang dari Hat Yai. Baiklahh....

Nih, bukti kekeblukan di Puduraya.
Lumayan segar pas bangun.
Setelah lega sudah dapat tiket, kami istirahat sebentar di ruang tunggu sambil menunggu Sholat Jumat selesai. Ya ampun, walaupun situasi ramai dan cuma duduk di kursi yang keras, kami bertiga bisa tidur dengan nyenyak lho. Ahahaha dasar kebo. Lalu kami ke mushola untuk sholat dan lanjut jalan-jalan ke Petronas, kira-kira pukul 15:45.


Menara Petronas dan Hard Rock Cafe
Ashry merem melek jilat Ice Cone,
padahal di Jakarta sering nemu.
Melihat petunjuk ke arah KLCC, kami pede menyebrang mencari cara ke Menara Petronas. Mak Cik pedagang kaki lima menyarankan kami naik bus nomor 79 atau 28. Dia menyarankan kami berjalan sedikit ke ujung jalan, which is itu daerah Masjid Jamek. Sebagai rasa terima kasih, Indy menyumbangkan sekotak Cheese Roll nya yang selama ini bikin berat ranselnya aahahaha. Dan si Mak Cik pun kegirangan dapat oleh-oleh makanan dari Jakarta. Oiya, kami sempat nyangkut di McD beli ice cream cone, gara-gara ngiler ngeliat Mas dan Mbak bule lagi jilat-jilat es krim. Btw, yang rasa Apel enak deh. Segerr!

Kaos Hard Rock Umar,
titipan Unina.
Bus di KL mirip di Jakarta, ada kondekturnya. Bedanya, kami menerima bukti pembayaran ongkos bus. Ongkos ke KLCC dari Mesjid Jamek adalah MYR1. Sesampainya di KLCC kami langsung cari spot yang pas untuk berfoto. Memang harus akrobat untuk mendapatkan foto bagus, sampai baringan segala. Hihihi. Oiya, kami memang tidak berencana masuk ataupun naik ke kawasan KLCC dan Menara Petronas. Puas berfoto, kami langsung jalan kaki ke Wisma Concorde, tepatnya ke Hard Rock Cafe. Unina nitip kaus buat Umar. Setelah urusan foto-foto dan titipan kelar, kami langsung balik ke Terminal Puduraya dengan bus nomor 28. Waktu itu sekitar pukul 19:00 dan masih terang benderang aja lho!

Keriaan mejeng bareng Twin Tower Petronas, KLCC :)

*to be continued*


P.s 1: Keterangan jam mengikuti waktu lokal. (Singapura & Malaysia = GMT +8, Thailand (GMT +7).

P.s 2: Rincian pengeluaran hari ke-2 (Jumat, 30 Maret 2012)
  • Sewa bilik Mandi            : MYR   5
  • Sewa loker                        : MYR  10 (Ket: MYR10 per hari x 3 hari = MYR30 dibagi 3 orang = MYR10)
  • Air hangat                          : MYR    0,30
  • LRT ke Pasar Seni         : MYR    1
  • Bus ke Hatyai                   : MYR 50
  • Ice Cone                                 : MYR    1,60
  • Bus 79 ke KLCC                : MYR    1
  • Bus 28 ke Puduraya  : MYR    1
  • Air mineral                      : MYR    1
TOTAL PENGELUARAN HARI KE-2 : MYR 70,9  x IDR 3.010 = IDR 213.409
*Kaus Hard Rock Umar: MYR 75 (nggak masuk pengeluaran, karena titipan)

(MYR : Malaysia Ringgit, IDR : Indonesia Rupiah)
(1MYR = IDR3.010)

11 comments:

  1. Ihhh serunyaaaa....
    Kapan-kapan aku nagih ya nemenin aku jalan-jalan ya my! *melipir liat buku tabungan*


    Murah banget ternyata yaaaaa...makin semangat nabung utk pergi liburan nihhhhh!
    *Little Bee ntar kamu dititip ke nenek yaaa, bunda mau jadi gadis lagi* (emak tega)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayukk. Ajak Little Bee ajah. Tapi nanti aku dipentung sama Ayahnya Little Bee, ngajak ngabur istri dan anaknya. Ahahahaha.

      Btw, aku serius, jalan-jalan ga harus mahal. Tapi juga jangan terlalu ngirit kyk aku, apalagi bawa Little Bee. Tapi dijamin, ga bakal bikin kamu jadi gelandangan pas pulang :p

      Delete
  2. kalo beneran sampe nyetrika baju sih asli niat banget! huahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga lah Mass... sapa juga yang mau kerajinan nyetrika. ahahahaha. gw sih ogah.

      Delete
  3. Terminal Pudu udah cakep My? Waktu itu lagi di renovasi :(

    Aku, Manyo sama Mel, jalan kaki sampe ke Suriah KLCC. Ternyata lumayan gempor juga. Di KLCC Manyo beli Vinnci yang ngetop itu loh dan rame banget org Indo pada ngeborong. Padahal menurut aq sama aja sama buatan Cibaduyut, hahahaaa...

    Itu lumayan juga foto di Petronas-nya. Melina sampe bela-belain tidur-tiduran di jalan loh demi dapet angle yang pas -___-"

    Kamu naik ke atas Petronas? Aq nggak :|

    Hmmm, Hat Yai. Someday mau kesana juga ah... *tapi ngapain?* *ngok*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah cakep i,
      Musholanya pewe.
      Hmmm tadinya aku mau jalan kaki, tapi disaranin naik bus aja.

      Iyak, kami pan ga masuk ke situ. Liat dari jauh aja. Males dan emang ga niat naik. Makanya dapet angle yang lumayan.

      Kalau bisa langsung ke Bangkok, ngapain ke HatYai. HatYai itu kyk desanya i. Aku kan ke sana sekalian ngesot aja.

      Delete
  4. ke genting gaaak? hehehe jadi inget backpackeran ke Malaysa pas honeymoon... (kagak romantis banget yah, hanimun kok backpackeran wkwkwk....)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya ke Genting! belum kelar nih catatan perjalanannya.hihihi.

      menurut gw, romantis ah hanimun backpackeran. pan sama orang tercinta.

      kmrn aja gw berharap ketemu jodoh, apa daya ga ketemu satupun:( (eaaaaa, ga di senggol gw curhat sendiri)

      Delete
  5. Igh bagus ya di sana ada fasilitas bilik mandi segala di terminalnya. Harganya ga terlalu mahal lagi..

    Walah udah kayak di Eropa, jam 7 malem, masih terang benderang.. ^__^

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Beee. MYR5 mah ga mahil, murah malah. Bebas mandi sepuasnya. Kebayang kan lo semalaman di kereta gimana. Walaupun ber-AC tapi pasti kan kucel aja. Tetap enakan mandi.

      Delete
  6. keren, seru dan membuat penasaran..jadi pengen travelling,,

    ReplyDelete