Tuesday, June 5, 2012

[CelebriTues] Fatimah Noer: A Truly Good Muslimah



Perkenalkan salah satu sahabat terbaik saya, Fatimah Noer. Saya biasa memanggilnya Ima. Kami bersahabat sejak kuliah. Alhamdulillah, kami sempat melanjutkan kuliah bersama. Jadi, kami bersama selama kurang lebih 6 tahun. Sama-sama berzodiak Leo, membuat kami hampir sepikiran dan sama-sama ekstrovert. Dulu, saya sering menginap di rumahnya. Mengerjakan tugas kuliah ataupun sekadar mengobrol semalaman. Ibu dan Ayah Ima pun sudah seperti tante dan om sendiri.

Perbedaan yang paling mencolok adalah Ima anak baik, sedangkan saya anak bandel. Karena Imalah sampai sekarang saya anti mencontek. Padahal, sejak SMA, saya jagonya mencontek, terutama pelajaran sejarah. Kalau ujian, saya santai banget naro buku di paha dan tidak pernah ketahuan guru. Parah! Eh tapi, saya paling gengsi lhooo mencontek untuk pelajaran kesayangan, Matematika. Nah, waktu semester awal di FISIP, semua jurusan wajib mengikuti matakuliah Pengantar Ilmu Antropologi (PIA). Isi kuliahnya hapalan mati. Saya yang benci banget sama hapalan mati, sudah pasti mati gaya kalau kuis atau ujian.

Di suatu hari yang cerah, diumumkanlah kuis dadakan PIA. Saya tenang, buku catatan di tangan. Baru saja mau ngintip catatan, Ima yang duduk di sebelah saya bilang "Kok mencontek? Allah Maha Melihat lho...." JLEB! Entah kenapa ya, ucapan Ima itu bikin saya malu hati. Mungkin karena Ima bilang dari hati, jadi sampai ke hati juga. Saya sama sekali tidak menangkap nada sok menggurui atau sok alim dari ucapan Ima. Sejak saat itulah saya tidak pernah lagi mencontek. Hasilnya? Nilai tes kecil, UTS, dan UAS matakuliah macam PIA dan Pengantar Ilmu Sosiologi selalu di bawah 5. Paling banter 6. Hahahahaha. Sampai sekarang, alhamdulillah saya tidak pernah mencontek, apapun bentuknya itu.

Tak cuma itu. Menurut saya, Ima memang sosok muslimah yang sesungguhnya. Dari perilakunya sehari-hari dia berusaha menjalankan apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Tutur katanya lemah lembut dan sopan, selalu senyum, ramah, dan sering membantu orang. Dia juga disiplin waktu, baik saat janji bertemu orang, masuk kuliah, ataupun mengumpulkan tugas kuliah. Beda banget dengan saya yang ceplas-ceplos, (terkesan) kasar kalau ngomong sama orang, dan sering telat masuk kuliah atau janjian. "Muslimah yang baik pasti disiplin waktu, My," kalimat lain Ima yang menohok. Prestasi akademik Ima pun baik. Catatan Ima sering dipinjam teman-teman dan Ima juga sering memberikan tutorial kuliah.  Bagi Ima, mensyi'arkan Islam itu tidak perlu koar-koar ceramah. Tapi dimulai dari diri sendiri dan dari hal kecil: menjadi sosok muslim yang berakhlak baik.

Waktu berlalu, dan kami menjalankan hidup masing-masing. Lulus dari MM Kom tahun 2008, Ima sudah menikah. Sedangkan saya sibuk di majalah. Ya, sejak saat itu kami hanya bertukar kabar via sms dan telepon. Alhamdulillah saya bisa menengok saat Ima lahiran anak pertama dan melayat saat Ibu meninggal. Setahun belakangan, kami lumayan sering bertemu di tempat kerja. Saya dan Ima mengajar di universitas yang sama. Ternyata Ima masih seperti dulu, baikkkkk hati. Walaupun melihat sahabatnya mengenakan pakaian yang tidak syar'i (ketat, dada dan fantat kemana-mana), dia tidak lantas memicingkan sebelah mata, berburuk sangka, atau memusuhi saya. Seperti biasa, dari hatinya, dia menasihati dan mendoakan saya.

Seperti kata Hanum Salsabiela Rais di bukunya 99 Cahaya di Langit Eropatentang sahabat-sahabat barunya yang menjadi contoh sosok muslim baik: "Bagiku, orang-orang seperti ini tadinya too good to be true, tapi aku berani berkata: they are really true." Begitu pula Ima. She is truly good muslimah. And she's my best friend. I'm proud of her.



P.s.: Satu hal yang dulu tidak sempat kami lakukan: travelling bareng. Dulu, Ima tidak bisa pergi lama-lama karena menjaga Ibu yang sakit. Sekarang, dengan dua anak, tidak mudah pula buat Ima pergi seenaknya. Semoga nanti kita bisa travelling bawa keluarga masing-masing ya Ma... Doain sahabatnya yaa.





7 comments:

  1. Mdh2an persahabatannya abadi selalu ya My!
    Senangnya liat persahabatan kalian berdua ^_^

    Say no to cheating! ;P

    ReplyDelete
  2. Ima-Emy, Emy-Ima... hehe... lucu... Kukira dulu kakak-kakak ini sodaraan. Dua wajah di owan yang bikin nggak takut:D

    ReplyDelete
  3. cerita persahabatan gak pernah ada habisnya,,,

    ReplyDelete