Monday, February 13, 2012

Bali Trip 2: Pantai Suluban & Dolphin Lovina

Tahun 2011, saya dua kali plesiran ke Bali. Oktober sama sahabat-sahabat saya, Desember sama sepupu dan tante saya. Yang sama sahabat, nanti ya ceritanya. Sekarang bahas trip ke dua dulu. Oiya, kedua tiketnya saya dapatin dari hasil berburu tiket promo Air Asia :) Rp245 ribu saja untuk perjalanan pergi pulang Jakarta - Denpasar.

Karena saya dan Nidian (sepupu) sudah beberapa kali ke Bali, akhirnya kami skip beberapa destinasi yang sudah pernah kami kunjungi seperti Tanah Lot, GWK (bosen, gitu-gitu doang), Uluwatu (karena takut monyet), Dreamland Beach, dan Istana Tampak Siring (karena sudah tidak dibuka). Kami terpaksa harus ke Kintamani dan Bedugul karena tante saya belum pernah ke sana. Tapi kami tidak melewatkan dinner seafood di Jimbaran serta belanja ono-ini di Joger, Khrisna, dan Discovery Mall.

Pantai Suluban
Saya dan Nidian sepakat pengin ke tempat yang belum pernah kami kunjungi atau jarang dikunjungi orang. Kami coba minta pendapat ke Bli Komang (supir rental mobil). Ehh, dia malah nyengir-nyengir bingung. Untungnya, Nidian udah coba tanya ke teman-temannya. Salah satu yang mau kita tengok adalah Pantai Suluban. Saya pun baru sekali mendengar nama pantai itu.

Waktu ditanya, Bli Komang cuma garuk-garuk kepala. Lalu Nidian kasih foto Pantai Suluban. Bli Komang masih bingung. Akhirnya dia laporan ke Sang Kakak sambil ngasih tau ciri-ciri pantai yang ada di foto. Syukurlah Sang Kakak tahu. "Oh, Pantai Uluwatu," katanya. Saya dan Nidian sama-sama berharap semoga tempat yang kami tuju sesuai dengan rencana.

Sampai di sana, kami bengong karena tidak melihat sedikit pun tanda-tanda pantai. Kami cuma lihat bale-bale , sedikit lahan parkir, dan papan petunjuk "Pantai Suluban, Uluwatu". Rupanya pantai itu dinamakan demikian karena terletak di jalan Suluban, daerah Uluwatu. Dan memang, juga dikenal dengan Pantai Uluwatu.

Sudah mulai kelihatan pantainya :)
(Pic taken from here)

Di tempat parkir kami hanya melihat satu mobil, selain mobil kami. Setelah bayar parkir Rp5 ribu, kami mengikuti petunjuk. Kami melewati anak tangga yang turun naik dan lumayan jauuuh. Setelah itu, kami turun lagi menuju karang menyerupai goa. Sempat bertanya-tanya, mana ini pantainya nggak kelihatan.

Setelah melewati karang, kami langsung takjub lihat pantai yang tenang dan indah. Rasa pegal naik turun tangga tadi, tiba-tiba hilang berganti rasa puas melihat indahnya pantai. Pantai Suluban ini tipe pantai tenang yang cocok buat berenang atau snorkeling. Di pinggir pantai kita sudah bisa melihat ikan-ikan warna warni. Kalau suka main ombak, kamu bisa berenang atau berjalan sedikit ke depan. Ombaknya cukup besar, cocok buat surfing.

Waktu kami ke sana, pantainya masih sepi. Cuma ada 4 orang bule. Dua cewek lagi berjemur, dua cowok mau surfing. Kami langsung duduk di pinggir dan menikmati pemandangan langka ini. Main air kayaknya enak nih... Dang!! Bodohnya kami lupa bawa perlengkapan berenang. Semuanya kami tinggal di mobil. Mau ke atas lagi? Capek gila! Mau minta tolong Bli Komang, nggak tega.

Yasudah, saya dan Nidian nekat berenang dengan baju di badan. Soalnya, tanggung sudah sampai sana. Sumpah, enak bangettttt. Bisa sambil berjemur dan lihat-lihat ikan-ikan warna-warni. Kami betah lama-lama di sini, tapi si tante udah resah gelisah. Beliau lagi nggak mood main air. Oiya, kami nggak sempat foto-foto karena kamera ketinggalan di mobil. Mau foto pakai ponsel, takut ponselnya kecebur. Pokoknya, once ke Bali lagi, wajib ke sini!

(taken from here)

Dolphins Tour at Lovina
Tujuan "Tak Biasa" berikutnya adalah melihat Lumba-lumba di Lovina. Ide ini diusulkan Bli Komang. Wah boleh juga tuh. "Tapi harus berangkat jam 4 pagi," kata Bli Komang. Hah??? Kenapa? Karena perjalanan cukup jauh dan Lumba-lumba biasanya nongol ke permukaan maksimal pukul 08:30.

Karena nggak yakin bisa siap jam segitu, kami nawar dijemput pukul 04:30. Tapi ternyata jam segitu kami juga belum siap. Pukul 05:00 kami baru berangkat dari hotel. Bli Komang langsung ngebut. Kami semua berharap semoga masih bisa berjumpa Si Hitam dari Laut Jawa itu.

Sampai di Lovina, Bli Komang langsung mengenalkan kami dengan saudaranya yang biasa menyewakan perahu untuk dolphin tour. Kami dipatok Rp100 ribu per orang. Tadinya tante saya tidak mau ikut karena khawatir melihat perahu kecil yang cuma bermuatan 5 orang itu. Tapi saya dan Nidian meyakinkan si Tante bahwa perahu layak melaut.

Sudah 30 menit perjalanan kami belum juga sampai ke tempat "show" Lumba-lumba. Jam juga sudah menunjuk hampir pukul 08:30. Wah jangan-jangan Lumba-lumbanya sudah 'pulang'. Tante saya mulai panik karena ombak agak membesar dan kami sudah berada di tengah laut (daratan sudah tidak terlihat lagi). "Kalian berdua ini gila, masa jalan-jalan ke tengah laut begini. Ayo kita balik saja," kata Tante ngomel dengan muka panik.

Ehhh, tiba-tiba sepupu saya teriak "Itu diaaaaaaaaaaa" sambil menunjuk ke arah kiri perahu. Dari kejauhan kami melihat rombongan Lumba-lumba kompak berlompatan ke permukaan laut. Perahu kami langsung mendekat. Kami tercengang melihat ciptaan Allah SWT itu. Tante yang tadinya sewot mau balik, langsung kegirangan lihat Lumba-lumba. Dia malah berani berdiri di perahu. Ahahahaha.

Sumpah ya, saya nggak lebay. Lumba-lumbanya banyakkkkkkkkkk bangett. Ada kali ratusan. Mereka kompak lompat-lompat. Beberapa Lumba-lumba centil, ada yang lompat tinggi sekali, seperti lagi atraksi di Ancol. Kami beruntung karena melihat dua gerombolan sekaligus. Kami sampai bingung mau lihat rombongan yang mana. Sayang banget, lagi-lagi, dokumentasi kami cupu. Kamera yang dibawa Nidian memorinya mepet untuk merekam video. Kalau cuma difoto, sudah pasti nggak ketangkap. Selain kameranya nggak oke, Si Lumba-lumba juga lincah banget. Pasrah. Yang penting, kami sudah merekamnya dengan mata kepala sendiri.

Kami balik dengan perasaan sangat puas. Nggak apa deh harus keluar duit Rp100 ribu. Belakangan baru kami tahu, ternyata 1 orang cukup membayar Rp30 ribu. Ya, anggap saja kelebihan uangnya sebagai rasa terima kasih kami karena sudah dikasih lihat pemandangan luar biasa itu.

Karena nggak sempat merekam, silakan liat video di Youtube  ini. Miriplah sama yang saya lihat. Bedanya, yang ini lumba-lumbanya lebih sedikit.





P.s: Kami juga sempat mampir ke Air Terjun Git-git. Tapi ternyata, cuma air terjun biasa kok. Lumayan lah, menghirup udara segar dan main air sebentar.

2 comments:

  1. dari dulu pingin ke Lovina, tapi males berangkat pagi2nya.. hahaha.. mau nginep di lovinanya pun males, akhirnya sampe sekarang belum kesampean deh... Tapi kayaknya seru ya liat lumba2 gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Coba deh Be sekali-sekali. Lebih excited kalau lihat langsung.

      Wah ide bagus tuh, mending sekalian nginep di daerah Lovina, dari pada harus bangun subuh2 buta -__-

      Delete