Judul: 2 Penulis: Donny Dhirgantoro. Penerbit: Grasindo. Cetakan ketiga: September 2011. Genre: Fiksi. Tebal: 418 halaman. |
Disclaimer: Resensi asal-asalan ini cuma opini subjektif saya lho. Jadi, lebih baik kamu baca sendiri dulu. Siapa tahu beda pendapat :)
Unina, kakak saya, belakangan gemar baca novel. Setiap bulan dia pasti beli minimal dua buku. Kemarin dia nawarin baca buku yang dia beli. Salah satunya, novel karya Donny Dhirgantoro berjudul 2.
Wah, pas lihat penulisnya saya langsung tertarik. Saya sangat suka novel Donny sebelumnya (5 Cm). Apalagi novel kedua ini judul dan covernya yang merah itu eyecatching banget. Fyi, ternyata 2 sudah rilis tahun lalu. Saya aja nih yang telat baru baca.
Oke, saya kasih ringkasannya yah. Novel fiksi ini bercerita seputar cita-cita dan semangat seorang perempuan di dunia bulu tangkis. Namanya Gusni Annisa Puspita. Dia terlahir dengan tubuh dua kali lebih besar dari bayi normal lainnya. Ia menderita kelainan metabolisme tubuh dan divonis hanya bisa hidup hingga 25 tahun. Kondisi itu juga "menghalangi" Gusni untuk mencapai cita-citanya. Tapi Gusni memilih untuk melawan takdir.
Di sekeliling Gusni, ada orang tua dan seorang kakak (Gita) yang penuh cinta dan perhatian. Tak lupa dua orang teman (Ani dan Nuni) yang setia menemani hari-hari Gusni. Juga sahabat istimewa bernama Harry, yang tubuhnya 11 12 dengan Gusni. Harrylah yang membantu Gusni "menemukan" cita-citanya. Novel ini juga menyeret euphoria kejayaan bulu tangkis Indonesia tahun 1992 serta mencuplik sedikit kejadian kelam 1998.
Bingung. Begitu kesan saya membaca lembar-lembar awal novel ini. Bingung mau serius, sedih, atau tertawa. Di awal-awal, Donny mengajak saya untuk serius dan terenyuh dengan situasi seorang ayah menunggu kelahiran anak keduanya. Lalu di lembar berikutnya, muncul gaya cerita guyon (yang rada jayus). Scene Papa dan Dokter yang saling menyalahkan ala Srimulat. Oke, berarti Donny ngajak bercanda. Eh, ternyata nggak juga deng. Di lembar berikutnya, drop jadi serius lagi. Hmmm, tiba-tiba jadi pengin berhenti baca karena mood naik turun nggak jelas. Akhirnya saya anggurin dulu sehari. Besok malam baru saya lanjutin baca.
Maaf banget kalau saya harus banding-bandingin dengan novel sebelumnya. Novel 5 Cm mungkin ditulis berdasarkan pengalaman Donny, jadi dia bertutur lebih asyik. Sejak awal pun udah jelas kalau gaya penuturan 5 Cm bernuansa humor. Atau mungkin, karena apa yang diceritakan di 5 Cm banyak yang beririsan dengan kehidupan saya? Mungkin saja.
Baiklah, mari stop banding-bandingin. Back to the topic. Satu-satunya yang bikin saya penasaran ke halaman berikut adalah ditundanya misteri penyakit Gusni. Dan ternyata pas sampai bab soal penyakit Gusni (Bab 8 kalau nggak salah), lebih nggak jelas lagi Gusni sakit apa. Yang bikin itu terlihat serius adalah vonis hidup Gusni hanya sampai 25 tahun dan dibilang obatnya belum ditemukan. Tapi di situ Gusni jarang sekali diceritakan sakit. Ia hanya sekali pingsan saat latihan bulu tangkis. Jadi, saya nggak mendapat kesan "horor" penyakit itu. Oiya, bagian pertandingan bulu tangkis agak membosankan menurut saya. Mungkin itu akan lebih seru kalau divisualisasikan di media film.
Trus, kenapa saya akhirnya tetap baca sampai habis? Hmmm untungnya, seperti novel sebelumnya (dih banding2in lagi), Donny mencoba jadi motivator. Dan dia berhasil. Itu yang justru bikin saya jadi berkaca-kaca, tersenyum, dan ikut bersemangat. Donny bermain kata-kata penyemangat tentang merealisasikan mimpi dan cita-cita. Bahkan beberapa kalimat diulang-ulang. Passion itulah yang "menyelamatkan" dan bikin novel ini jadi bergizi.
Di akhir novel, Donny kembali menyajikan kondisi tiap-tiap tokoh di masa depan. Seperti, Harry menikah dengan Gusni. Khatulistiwa Terbuka (turnamen bulu tangkis) tercatat sebagai siaran langsung olah raga dengan rating televisi tertinggi di Indonesia pada tahun 2005. Tertinggi kedua adalah breaking news konferensi pers Andi Hariyanto Maulana. Bagian ini terkadang bikin saya merasa ini bukan fiksi. Sampai-sampai saya iseng googling, jangan-jangan beneran ada pemain bulu tangkis bernama Andi Hariyanto Maulana. Ahahahaha.
Berikut beberapa kutipan yang bikin saya senyum-senyum dan bersemangat:
- "Kata Mama Harry... lebih enak jadi orang gendut, karena ukuran hatinya pasti lebih besar!" (hlmn. 70)
- "Kata Papa Harry lagi, ...cita-cita itu, ... sesuatu yang baik buat kamu waktu kamu besar nanti. Sesuatu yang buat kamu senang kalau melakukannya... kalau kamu nggak senang, berarti itu bukan cita-cita kamu." (hlmn. 71)
- "Hati itu... sesuatu seperti seonggok daging dalam badan kamu, yang kalau benda itu jahat maka kamu juga ikutan jahat..." (hlmn. 84)
- "Kalau benda itu baik... maka diri kamu juga akan ikut baik. Hati punya semuanya, keberanian, kebesaran, kedengkian, kejahatan, iri hati. Nanti semuanya tergantung pilihan kamu. Kalau pilihan kamu baik, kamu akan baik. Kalau pilihan kamu jahat, kamu akan jadi jahat... Kamu yang menentukan." (hlmn. 84 - 85)
- "Tuh kan bener... kata Papa kalau kita sering senyum, kita bikin orang juga senyum. Kata Papa, air bikin basah, api bikin panas, tapi kalo senyum bikin senyum lagi. Bingung gak?" (hlmn. 92)
- "Jangan pernah meremehkan kekuatan seorang manusia, karena Tuhan sedikit pun tidak pernah!" (hlmn. 124)
- Aku adalah seorang wanita, aku adalah kekuatan, aku adalah kelembutan, aku adalah ibu dari cinta... (hlmn. 172)
- "Aku berani mencintai dan aku mencintai dengan berani..." (hlmn. 172) --> My fav quote <3
- "Harry, gimana kalau mulai malam ini, dan selanjutnya kita jangan ngomongin sesuatu yang bikin kita sedih lagi?" (hlmn. 199)
- Karena segala sesuatu... diciptakan 2 kali... Dalam dunia imajinasi, dan dalam dunia nyata. Dengan kerja keras, tinggalkan bukti di dunia nyata bahwa impianmu, Ada. (hlmn. 414) --> ini nih yang (menurut saya) mendasari Donny memberi judul 2. Disamping, novel ini memang karya ke-2 Donny.
- Seperti hidup yang tidak sempurna. Kamu janji... kamu tidak akan menyerah. Cintai impianmu. Cintai kerja kerasmu. Cintai hidupmu dengan berani, jangan menyerah dan jangan pernah putus asa. (hlmn. 415)
Seperti saran saya di awal, kamu jangan percaya dengan testimoni saya ini. Mungkin saja saya memang lagi nggak mood saat baca. Atau mungkin saya lagi galau, jadinya nggak konsen sama alur ceritanya (lahh, mulai curcol). Btw, at the end, saya mendapatkan sesuatu (yang tidak sekadar sesuatu) setelah membaca ini. Ya, semangat merealisasikan mimpi dan cita-cita. Terima kasih Donny!
Selamat sore Jakarta yang baru diguyur hujan.
Selamat membaca novel 2 :)
Hihihihi klo mnurutku pribadi aku kurang suka buku ini. Alurnya lambat dan cenderung ngebosenin...i prefer his prev book *yg ampe gw baca2 ulang saking sukanya :)
ReplyDelete*tosss* berarti kita satu selera. dan berarti gw bisa (beralibi) kalau ini bukan gara2 gw lagi nggak mood baca. biasanya gw kalo baca nggak pernah putus2. nah ini, sampe gw anggurin sehari semalem -__-
Deleteahhh iya, 5 Cm meter tuh selalu bikin kita merasa connected to that book. Seperti itu cerita kita. Dan sama kyk lo Neng, gw juga baca berulang2 si 5 Cm.
Saya sih belum sempat baca bukunya yang ini mbak :D
ReplyDeleteSoal buku pertamanya yang 5 cm, aih..mantep kali emang tu buku.
Bener2 mantep, dapet banget bacanya :D
Kayak kita ada di dalam isi cerita buku itu :D
Wah ada lagi satu penggemar 5 Cm nih. Hehehe.
DeleteCoba aja baca yang 2 ini.
Nanti sharing2 resensi nya yaaa...
Tiap2 orang pasti punya selera yang berbeda.
Wah aku malah belum pernah baca dua bukunya. Masukkin ke catetan niy, things to do, ketika balik ke Indo. :)
ReplyDeleteHei Chit,
DeleteKalau kamu anak 90-an, biasanya bakal senyum2 baca 5 Cm.
Tapi sayang, novel keduanya kurang greget. Menurut aku lho ya...
happy weekend anyway :)
This comment has been removed by the author.
Deletehahaha.. iya.. masalah 90-an saya jd ingat bagian belakang surat buat Adrian..
Delete-sony udah ngeluarin PS 2.
-Brazil juara piala dunia lagi..
(maaf klo kutipannya gak pas)
kan lucu klo disambungin dgn jaman sekarang..
sama mbak.. saking terbawanya dgn katulistiwa terbuka.. saya juga sempat kepikiran ini fiksi apa nyata sich.. saya juga googling.. hahahaha.. (ternyata bukan cuma saya yg terbawa gak jelas gini)...
ReplyDeleteini kutipan yg bikin saya merenung..
IN..DO..NE..SIA....
(kapan.. kamu dan ribuan saudaramu meneriakkan nama tanah airmu disaat yg bersamaan)
maaf klo kutipannya salah.. gak sambil baca (novelnya dipinjem dan telah melanglang buana ntah kemana)