Saya punya mainan baru bernama Kompasiana. Sementara ini belum banyak posting sih. Baru repost beberapa catatan dari blog. Kalau mau ngintip, silakan main-main ke rumah kedua saya. Oiya, belum apa-apa, saya sudah dapat surat cinta lohhh: p
Sebenarnya, sudah lama saya diajak “main-main” di Kompasiana. Tapi hati belum juga tergerak. Istilahnya, tak kenal maka tak sayang. Karena jarang menengok Kompasiana, saya tidak tahu di sana seperti apa. Sampai akhirnya saya terinspirasi untuk ekspansi ke Kompasiana karena melihat updated post seorang kenalan di Facebook. Ah lucu juga, pikir saya. Setelah mengintip, saya merasa Kompasiana pas untuk beberapa coret-coretan saya yang sedikit serius. Oke, saya ingin bergabung.
Dengan semangat 45, saya membuat akun dan langsung “pindahan” beberapa stok catatan. Saya agak bingung, kenapa tiba-tiba langsung ada kompasianer yang berkomentar. Padahal saya belum mem-forward tulisan itu ke akun social media (seperti yang saya lakukan di blog lain). Ternyata, di Kompasiana ada highlight tulisan terbaru dan beberapa juga ditaut lewat akun Twitter Kompasiana.
Masih membabi-buta “pindahan”, tiba-tiba di inbox pesan ada notifikasi angka 1. Wah ternyata ada satu pesan masuk. Dan isinya adalah *jeng jeng!* surat cinta dari admin Kompasiana. Ya, itu surat cinta pertama yang saya terima di Kompasiana. Ini dia isinya:
Jeda Tayang Antar PostingKami menjadwal ulang penayangan postingan anda. Selanjutnya, beri jeda antar-posting minimal 1 jam untuk memberi kesempatan tampil bagi postingan Kompasianer lain. Silakan baca tata tertib Kompasiana untuk lebih jelasnya. Terima kasih.
Untuk melakukan pengaturan waktu tayang postingan Anda di Kompasiana, silakan ikuti tips berikut.
Isi kolom judul dan badan tulisan, tentukan rubrik yang sesuai, isi kolom tag dengan kata kunci yang sesuai –> Klik “Edit” pada “Publish immediately” dan tentukan waktu penayangan, beri jeda tayang jika lebih dari 1 postingan yang akan anda unggah dalam waktu berdekatan –> Klik “Save”; tombol “Publish” akan membatalkan pengaturan waktu tayang yang telah Anda lakukan.
KompasianaTercinta(kata terakhir saya tambahkan sendiri, biar kesannya surat cinta benaran. ahahahha)
Ahhh, saya langsung sadar kalau “apartemen” baru ini punya aturan sendiri. Saya lupa baca aturan itu baik-baik, sebelum masuk atau menetap di sini. Saya berasumsi ‘apartemen’ ini seperti tempat saya yang lain. Di mana saya bebas mengirim banyak tulisan dalam waktu berdekatan. Kenyataannya di sini ada aturan mainnya. Saya harus menghormati dan memberi kesempatan penulis lain. Kenapa? Karena setiap kita mengirim tulisan, pasti akan muncul di list Tulisan Terbaru. Masak iya, 10 kali berturut-turut yang muncul catatan saya semua.
Saya senang mendapat pelajaran baru dini hari tadi. Pertama, meski serupa, setiap tempat punya aturan sendiri. Mau tidak mau, sebagai penghuni atau tamu, saya harus patuh mengikuti. Saya mengaku, terkadang saya mengabaikan terms and conditions. Main klik “yes” saja tanpa baca lebih dulu. Akibatnya? Dapat surat cinta deh :) Pelajaran kedua adalah mencoba memberi kesempatan untuk orang lain. Oke, memang saya lagi semangat-semangatnya menulis. Tapi ada saatnya, saya harus memperlambat kecepatan dan menyelaraskan dengan yang lain, supaya lebih dinamis. Setuju?
Selamat Siang Jakarta,
Perkenalkan saya warga baru Kompasiana :)
Ditunggu surat cinta berikutnya :)
P.s: Terima kasih tak terhingga untuk Mas/Mbak Admin atau automated answering machine Kompasiana yang sudah mengingatkan :)
*Reposted from here.
oooh ngono tooh. Aku blm pernah dpt surat cinta. Tp ternyata admin tuh cekatan yak. Kemaren postingku FB, ta tulis Fesbuk. Tau2, ga sampai 5 menit berubah jadi Facebook hihihi...
ReplyDeleteAhahahaha iya Vic. gw dapet surat cinta. Awalnya agak manyun dikit dan jadi break dulu aja =)) Dan bertekad pokoknya sehari 1 tulisan atau 2 hari 1 tulisan aja. Jangan banyak2. =))
DeleteTapi bagus juga sih begitu. kasih kesempatan yang lain.
Btw, wah mungkin dia udah setting auto-text kali ya. Jadi once ada yg ngetik Fesbuk, automatically di-revise jadi Facebook. Dan beberapa kata yang mungkin sering banget orang salah ketik.
Anyway, karena kebiasaan di majalah dulu, kadang gw suka gemes lihat penulisan published article yg ga sesuai EYD. Bawaannya pengin ngedit aja. Ahahaha. (minta ditoyor) Tapiiii.... Gw jadi salut sama Kompasiana. Mereka ga bikin discourage membernya. Ya, salah-salah dikit, nggak apa. Yang penting gairah menulisnya diasah dulu.
I like the idea of Kompasiana. Bahagia lihat orang semangat menulis.