Tuesday, August 7, 2012

Food Combining

Menu sahur dan buka :9

Nggak kerasa sudah setengah bulan lebih, tepatnya selama puasa Ramadhan, saya menerapkan pola makan food combining (FC). Ya, nggak langsung FC sih. Latihan pelan-pelan. Pertama, saya mengeluarkan nasi dari list makanan. Saya benar-benar nggak sentuh nasi sama sekali. Saya kira, saya bakalan lemas. Alhamdulillah lho, justru badan lebih segaran dan enteng! 

Kenapa nggak makan nasi, padahal FC nggak mengharamkan nasi? Ya karena kondisi tubuh yang sudah tambun, saya merasa pasokan gula dari nasi putih terlalu besar. Rencananya, saya mau menggantikan karbohidrat dari beras merah yang konon kandungan seratnya bagus, tapi pesanan beras merah organik baru mau saya ambil Rabu pekan ini.

Ilmu FC saya masih cetek. Saya cuma baca sekilas timeline Twitter dan blog salah satu praktisi FC yang sedang hits, @erikarlebang. Kenapa saya tertarik coba? Karena konsepnya yang masuk akal. Dari secuil info yang saya tangkap, FC adalah konsep padu-padan makanan sesuai kandungan yang terdapat di dalamnya dengan kebutuhan tubuh. FC juga memanfaatkan secara maksimal 'khasiat' buah matang dan sayur segar.

Salah satu yang identik dengan pola makan FC adalah sarapan dengan mengonsumsi buah segar ketimbang makanan lain. Mengapa? Karena tubuh punya siklus biologis dalam metabolisme. Pukul 04:00 - 12:00 waktunya sistem pencernaan mempersiapkan proses pembuangan. Kondisi perut kosong di jeda waktu tersebut akan lebih maksimal jika kita mengonsumsi buah-buahan, karena sifatnya yang ringan dicerna. Berikut ini beberapa rules FC yang saya pahami:
  • Buah sebaiknya dimakan saat perut kosong. Setelah itu, beri jeda beberapa menit untuk menyantap menu selanjutnya.
  • Pilihan buah yang lebih variatif, lebih baik. Pilihlah buah yang matang dan kunyah dengan sempurna. Konsumsi buah tidak maksimal bila dibarengi sayur, karena kandungannya yang berbeda.
  • Paduan ideal karbo adalah protein nabati atau sayuran. Sedangkan paduan buruk karbo adalah protein hewani. Konsumsilah protein hewani dengan sayuran.Tapi ingat, jangan sampai jumlah pasokan protein hewaninya 2-3 kali lipat dari sayuran. Kunyah makanan dengan sempurna.
  • Sayuran mentah atau raw food lebih maksimal manfaatnya.
Intinya, FC bukan diet ketat. Kita tetap boleh makan nasi dan kawan-kawan, asalkan memperhatikan aturan padu padannya. Saya sengaja tidak mau melakukan diet yang menekan nafsu makan. Biasanya diet model begitu akan jadi bom waktu. Lagi pula, FC memang bukan metode diet, tapi pola makan sehat. Alhamdulillah, setelah mencoba mempraktikkan FC, saya merasa tubuh lebih segar dan percernaan lancar! Perut juga selalu kenyang dan hasrat ngemil berkurang drastis. Saya bangga sama diri sendiri karena berhasil puasa mi instan selama setengah bulan. Entah kenapa, saya nggak ngiler lagi sama mi instan.

Semoga saja saya konsisten menjalankan FC, nggak cuma pas Ramadhan. Perjuangan banget deh menjalankan FC, karena orang rumah awalnya nggak mendukung. Mereka sinis saat tahu saya nggak makan nasi, 'gerah' lihat saya asik ngunyah buah dan sayur. Tapi kayaknya mereka sudah mulai terbiasa. Oiya, saya iseng nimbang, turun 3kg. Ihiy, lumayan. Secara tampilan body sih belum kelihatan progress-nya, masih kayak dugong. Tapi, jeans yang tadinya nggak muat, sekarang udah muat lagi. Yippie! Semoga bisa turun 10kg lagi. Ngarep. Haha.

4 comments:

  1. bagus tuh. intinya makan sehat ya...
    moga2 bisa lanjut terus FC nya!

    ReplyDelete
  2. Semoga berhasil. Doaku menyertaimu. Seneng juga kalo punya temen yang langsing dan semampai... Ahahahaayy :D

    Cumunguuudhh!!

    ReplyDelete