Tuesday, January 17, 2012

Serunya Berburu Tiket Promo


Sebenarnya saya sudah lama tahu Air Asia sering ngadain promo tiket gila-gilaan, bahkan ada yang free seat (cuma bayar airport tax). Tapi, seperti yang saya bilang, dulu boro-boro kepikiran liburan. Napas saja susah (lebayy… ahahaha).

Jeng.. jeng! Saya ikut-ikutan berburu tiket promo Air Asia, demi liburan impian. Yang super irit pastinya  Tujuan pertama adalah Singapore. Kalau nggak ada, pilihan berikutnya Bali. Dari Januari 2011 saya tungguin, tapi promo Air Asia nggak nongol juga   Untungnya Fadli ngasih alternatif budget airlines yang melayani rute Jakarta – Singapore: Tiger Air dan JetStar. Tiger Air, budget airline punya Singapore Airlines . Sedangkan JetStar, ‘anak’nya Qantas punya Australia.  Saya  nggak tahu pasti reputasi mereka. Kata Fadli sih lumayan. Yaudah, saya percaya Fadli. Yang penting murah dan sampai tujuan dengan selamat!

Waktu itu JetStar sedang tidak ada promo. Harga normalnya masih terhitung rada mahal buat kantong saya. Ya sudah, saya akhirnya cuma register jadi member. Supaya kalau ada promo, saya dikabari via email. Sedangkan Tiger Air kebetulan lagi promo. Harganya miring, tapi waktunya nggak asik. Saya santai saja. Saya punya prinsip, travelling itu jodoh-jodohan. Nggak perlu dipaksain. Daripada nanti jalan-jalannya malah nggak seru. Promo lainnya pasti ada.

Awal Februari 2011 akhirnya saya dapat email promo dari JetStar. Mungkin karena banyak yang tidak tahu dan promonya tidak seheboh Air Asia, saya relatif mudah saat browsing tiket. Tidak seperti promo Air Asia yang rebutan sampai bikin link-nya down. Alhamdulillah saya dapat harga lumayan murah dan waktu perginya pas. Rp375ribu saja untuk perjalanan pergi pulang  (Note: testimonial budget airlines yang sudah saya coba, bakal saya share di posting-an terpisah). Oiya, waktu itu saya pinjam kartu kredit sepupu saya, Nidian 

Bergadang Ayo Bergadang
Big Sale Air Asia yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga di akhir Februari. Karena tiket ke Singapore untuk April 2011 sudah di tangan, maka saya melirik destinasi lain: Bali. Kali ini saya mengajak Nidian (lagi) dan sahabat gengbelengan saya (Mas Fani, Fadli, Kancut, dan Ayu). Promonya dibuka tengah malam. Dan saya udah standby di depan laptop pukul 23:00. Data-data yang dibutuhkan (data lengkap traveller dan data kartu kredit).

Tapiiii…. ada saja yang kurang. Padahal waktu awal-awal promo dibuka, akses situsnya masih mulus dan harga tiketnya bikin ‘napsu’. Gimana nggak. Ke Bali pp cuma Rp245ribu. Pilihan waktunya pun masih banyak. Pas mau booking, ternyata ada data kartu kredit yang kurang. Pas saya hubungi Ayu dan Nidian. Semuanya lagi pada tidur! Bbm dan sms nggak dibalas, telpon nggak diangkat  Saya cuma bisa pasrah melihat perubahan harga tiket dan ketersediaan jadwal tiket.

Untungnya pas mereka bangun, masih ada harga yang termurah dan waktunya pun pas. Berarti, memang masih rezeki.Ada yang ngasih saran ke saya untuk browsing pas jam 03:00 (asumsinya orang sudah capek booking dari tengah malam) atau pas jam kerja. Tapi yang saya temui, justru semakin lama kita tunda booking, semakin harga tiketnya naik. Yang paling benar emang harus udah standby sebelum promonya mulai. Dengan catatan: semua data udah benar lengkap.

Satu hal. Ticket hunting ini benar-benar bikin nagih, penasaran, dan berpotensi bikin saya jadi impulsive traveller. Untunggg saja, saya nggak punya kartu kredit. Dan yang sudah pasti, gara-gara hunting tiket saya bisa nggak tidur sehari semalam. Penasaran utak-atik cari waktu travelling dan harga tiket yang ciamik. Alhasil: mata panda! @-@

Oke, untuk lengkapnya saya akan share tip dan trik singkat berburu tiket promo ala saya di sini. Udah kepanjangan nih. Nggak enak dilihat :p

No comments:

Post a Comment