Credit: Lea Csontos (sxc.hu) |
Dini hari kemarin dia datang lagi.
Langkahnya pelan-pelan.
Melihat-lihat dari jauh saja.
Aku terbangun. Bukan karenanya.
Tapi karena dering ponsel yang sengaja kusetel paling kencang.
Bunyi setiap pukul 3 pagi.
Setengah sadar aku melihatnya.
Tapi dia tak melihatku.
Nah, ketahuan dia.
Aku memilih pura-pura tidak tahu.
Hei kamu, iya kamu.
Tak usah malu-malu.
Mari mendekat dan duduk di sini.
Kau bebas melihat-lihat isi rumahku.
Coretlah dindingnya sesuka hatimu.
Jangan diam saja.
Teriaklah sesekali.
Atau mengobrollah denganku.
Sambil menyeruput secangkir kopi.
Kopi pahit kesukaanmu.
Kutunggu sampai kau tak malu-malu lagi.
(Pondok Gede, 26012012)
[Hujan baru saja turun. Wangi tanah tersiram air. Sambil mendengarkan album Forget Your Plans - Adhitia Sofyan, yang baru diunduh kemarin]
No comments:
Post a Comment